YOGYAKARTA – Melihat hasil sementara uji komptensi guru (UKG) yang jeblok, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) langsung merancang agenda pembinaan. Guru-guru peserta yang mendapatkan nilai UKG jelek, wajib mengikuti pembinaan khusus tahun depan.
Di sela safari Ramadan di Yogyakarta, Minggu
(5/8) Mendikbud Mohammad Nuh mengakui jika rata-rata hasil sementara UKG
yang hanya 44,5 adalah hasil cukup jelek. Nuh mengatakan para guru peserta
UKG tidak perlu meratapi berlebihan hasil UKG tersebut.
“Dengan hasil tadi, mari kita belajar
untuk mengakui hal yang sesungguhnya. Kita sudah waktunya belajar fair,”
ucap Nuh.
Dia mengatakan hasil rata-rata UKG yang hanya
44,5 itu harus digenjot. Dia menuturkan guru yang memperoleh nilai jelek wajib
mengikuti pelatihan khusus tahun depan. Sedangkan guru yang sudah
mendapatkan nilai bagus, dilepas untuk kembali mengajar……..
Mantan Menkominfo itu mengatakan, jika sampai
saat ini nilai ambang batas kewajaran atau standar guru harus ikut pelatihan
khusus masih dalam kajian. Kemungkinan besar guru-guru yang nilainya kurang
dari 50 atau 60 akan diikutkan dalam pelatihan khusus tahun depan.
Materi-materi dalam pelatihan khusus ini
nantinya akan disesuaikan dengan hasil UKG masing-masing guru. Rata-rata Nuh
mengatakan jika para guru kesulitan menghadapi materi soal kependidikan atau
pedagogik.
Nuh mengatakan guru yang sangat jago atau
menguasai mata pelajaran yang diampu saja tidak cukup. Tetapi guru itu wajib
menguasai juga soal teori-teori kependidikan dan prakteknya.
Upaya Kemendikbud dalam meningkatkan kualitas
dan kinerja guru tidak berhenti pada pelatihan khusus tersebut. Setelah
guru-guru bernilai jelek tadi menjalani pelatihan khusus, akan dikembalikan
lagi ke sekolah masing-masing untuk mengajar.
Selanjutnya guru-guru yang memperoleh nilai
UKG bagus maupun jelek wajib menjalani penilaian kinerja secara berjangka.
“Penilaian kinerja ini diantaranya menyangkut urusan kedisiplinan,” tutur Nuh.
Dia menuturkan, penilaian kinerja ini
nantinya akan mengetahui hingga detail kinerja guru dalam mengajar. Mulai dari
urusan absensi mengajar, keterlambatan datang ke sekolah, dan urusan teknis
lainnya.
“Ibarat dokter, profesi guru juga harus
dipantau secara berkala. Tidak bisa dilepas begitu saja,” katanya.
Terkait urusan keberlanjutan UKG, Nuh
mengatakan UKG tahap pertama terus dijalankan hingga 12 Agustus mendatang.
“Walaupun ada yang macet di beberapa tempat, jalan terus,” katanya.
Untuk itu, Nuh meminta para guru yang akan
menghadapi UKG untuk menyiapkan diri dengan matang. Sehingga tidak kesulitan
dalam mengerjakan soal ujian.
Sumber NQ-net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar